[CERPEN] Jarak Berujung Jodoh - Karya Aisya Irawan

Daftar Isi

Menjalin kasih tanpa bertemu itu dari hati. Dipisahkan jarak karena impian dan dipertemukan dengan tidak sengaja, kalau Tuhan menakdirkan berjodoh manusia bisa apa?

***

Pukul 07.00 pagi, di lapangan Alaskah, ada senam pagi bersama para angkatan dan menteri-menteri membuat suasana ramai. “Kiri-kanan, angkat tangan ke atas,” teriak seorang pemandu senam di lapangan. Postur tubuh pemandu membuat para baya terkesan akan lekuk tubuh yang seksi. 

“Ayo, Pak, semangat lagi senamnya.”

Bapak baju loreng atau bisa disebut Bapak Aryo melihat pemandu senam tidak asing lagi. Mereka pernah bertemu di satu acara resmi di Gedung Praja. Saling berbincang-bincang dan mengenalnya sudah lama. Aryo ada niatan untuk melamarnya. Apa dia mau? 

Pemandu itu bernama Shinta berumur 30 tahun. Sedangkan Aryo berumur 35 tahun. Mereka pernah satu sekolah di  SMA. Mereka memang saling bertemu tapi tidak saling mengenal. Pertemuan yang dulu akrab dan tiba-tiba asing sampai hilang komunikasi kini bertemu kembali di pekerjaan yang tidak sengaja. Shinta bukan hanya pemandu senam, dia juga seorang pengusaha kosmetik di  Atobah. Pendapat per bulannya sangat tak terduga. Dulu hanya seorang pedagang parfum di online shop, kini menjadi owner parfum dan kosmetik. Aryo pun yang mengetahui Shinta sekarang dipuncak kesuksesannya mulai mendekati Shinta. 

“Nanti malam kita diner, yuk!” seru Arya.

“Diner ke mana Aryo?” tanya Shinta pada Aryo kebingungan. 

Aryo tidak pernah mengajak Shinta diner sebelumnya. Shinta pun berpikir kalau Aryo sudah ada calon. 

“Tumben ngajak diner aku. Bukanya kamu sudah mau nikah? Kamu kan punya calon?” tanya Shinta sedikit menyindir Aryo.

“Bukan, aku nggak punya calon. Bahkan aku sedang mencari calon untuk pendamping hidupku nanti.  Kalau bisa kamu kujadikan istriku nanti  meskipun bagian kedua dari hidupku setelah Negara kita,” jawab Aryo.

“Oh gitu. Emang mau diner ke mana kita?“ tanya Shinta.

“Kita diner di Cafe Alaskah Garuda. Di sana enak-enak makannya,” jawab Aryo meyakinkan.

“Boleh, jam berapa nanti aku kabarin ya!” seru Shinta.

“Nanti aku kabarin ya, kemungkinan jam delapan malam aja. Lebih enak nanti aku jemput,” jawab Aryo.

Aryo pun bergegas menuju mobil, “Shinta cantik juga ya, sekian lama tidak bertemu sekali bertemu, beh, hatiku” batin Aryo dalam hati.

Perjalanan pulang memakan waktu tiga jam dari lapangan Alaskah ke Perum Citra Gardyen Atobah. Shinta  dengan senang hati menerima tawaran diner Aryo, “Kukira punya calon, ternyata tidak. Ya semoga dugaanku salah,” gumam Shinta dalam hati.

Aryo adalah seorang Perwira angkatan darat yang sekarang bertugas di kompleks Batalyon Alaskah Garuda. Niat baik Aryo untuk melamar Shinta sudah di pikirkan matang-matang walaupun dua jam. “Semoga Shinta kau menerima tawaranku. Karena sudah waktunya untuk kuperkenalkan engkau dengan seluruh keluargaku dan keluarga keduaku,” ucap Aryo bersiap di depan kaca. 

Aryo pun menuju menyusul Shinta, dengan elegannya pakaian Aryo membuat Shinta terkesan.

“Shinta aku di depan rumah, nih.” WhatApp Aryo ke Shinta.

“Oke, otw,” jawab Shinta.

Klek! Suara pintu.

“Aryo, kamu ganteng banget. Nggak salah aku terima diner-mu ini,” gombalan Shinta pada Aryo.

“Bisa aja kamu, ya udah ayo jalan. Aku udah nyiapin sesuatu untukmu, nanti kamu akan tahu. Jangan tanya itu apa!” seru Aryo.

Mereka pun menghabiskan perjalanan selama 1jam dari rumah Shinta. Tidak ada satu kata yang terucap saat perjalanan. Hanya saja suara musik dewa 19 yang meramaikan isi mobil di saat mereka bergelut dengan pikirannya.

“Udah sampai kita,” ucap Aryo.

Mereka menuju ruangan yang sudah di pesan Aryo. 

“Indah banget, keren kamu,” ledek Shinta ke Aryo

“Bisa aja, silakan duduk,” ucap Aryo sembari menarik kursi.

“Terima kasih, Aryo,” jawab Shinta.

“Duh, deg-deg, takut ditolak. Semoga tidak,” ucap Aryo dalam hati.

“Makan dulu, yuk,” ajakan Aryo.

Diselang waktu makan, Aryo meraba tangan Shinta dan melihatkan cincin di atas meja. 

“Shinta, memang dari SMA kita satu sekolah dan juga jarang komunikasi. Memang dulu pernah dekat tapi di pisah jarak dan impian kita. Sekarang waktunya aku jemput kamu untuk jadikan kamu sebagai istriku, apa kamu mau?“ ucap Aryo lembut dan serius.

Shinta dengan jelihnya melihat Aryo dan kaget atas surprise-nya. 

“Tidak bohong, kan? Ini aku yakin bukan mimpi. Tapi memang dulu kita pernah ada hubungan meskipun hanya dekat saja. Mungkin ini juga waktuku untuk melepas masa lajangku. Maka dari itu aku siap menikah denganmu,” jawab Shinta.

“Yes, Alhamdulillah diterima,” gumam kecil Aryo.

Keluarga Aryo sudah mengetahui rencana Aryo mau menikah dengan Shinta sejak awal bertemu. Persetujuan dari keluarga Aryo membawa kebahagiaan bagi Aryo. Shinta pun mengabari keluarganya bahwa mau menikah dengan Aryo dalam waktu dekat ini tanpa acara tunangan. Shinta mendapatkan persetujuan dari keluarga setelah ayah Shinta bertanya kepadanya.

“Kamu yakin, Nak, mau menikah dengan Aryo? Jadi istri abdi negara itu berat, Nak, kamu di-nomor-dua-kan setelah tugasnya. Kamu yakin, Nak?” tanya Bapak Ridwan, Ayah Shinta.

“Insyaallah Shinta yakin, Yah, dengan pilihan Shinta dan ini sudah waktunya Shinta menikah ya. Izinkan dan Ridhoi jalan aku dan Mas Aryo, Yah,” ucap Shinta memohon 

“Ayah Izinkan, Nak, Ayah restui,” ucap Ridwan sembari memeluk Shinta. 

Seluruh keluarga melangsungkan pernikahan di gedung Alaskah. Kebahagiaan yang terpancar di wajah Shinta dan Aryo membuat orang tua mereka bangga atas pencapaiannya yang telah di lalui. Dengan gelar pernikahan Hastah Pora dan adat Jawa di alungi lagu “Cinta Suci”. 

Takdir Tuhan memang tidak pernah salah. Kini Aryo dan Shinta hidup dengan bahagia. 

***

Tentang Penulis

Hai, saya Aisya Irawan panggil Syaa saja. Saya mulai bergabung ke dunia penulisan dari tahun 2020. Banyak pelajaran yang di dapat. Meski kurang dalam literasi membaca, tetapi tidak ada kurang dalam semangat para peminat untuk bergabung ke dunia kepenulisan. Jadi Semangat buat kalian dan yakinkan pada diri kita. Bahwa kita bisa. Mau kenalan? Boleh lewat email aja @aisyairawan5447@gmail.com.

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

1 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
Selasa, 20 Agustus, 2024 Hapus
God job 👍👍