Lebih Dekat dengan Ufuk Literasi, Berikut 5 Fakta Menariknya!

Daftar Isi

Sejalan dengan adanya pandemi sejak tahun 2020, membuat semua aktivitas beralih menjadi daring dan melaksanakan semuanya di rumah. Salah satu aplikasi yang tak asing lagi adalah WhatsApp. Sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk mengirim pesan ataupun telepon secara instan dan cepat.

Berbagai komunitas juga tak kalah eksis dan tetap dijalankan dengan sistem online melalui berbagai platform, salah satunya adalah Komunitas Ufuk Literasi. Sebuah komunitas untuk para calon penulis yang ingin berbagi dan belajar seputar dunia kepenulisan. Kalau kamu penasaran dengan komunitas ini, berikut adalah tulisan singkat yang semoga menginspirasi.

1. Hadir di awal tahun 2020, Ufuk Literasi bukanlah nama awalnya

Komunitas Ufuk Literasi telah didirikan secara online dan aksesnya cukup melalui aplikasi WhatsApp. Pada mulanya, nama dari komunitas ini bukan Ufuk Literasi, loh. Komunitas ini sebenarnya telah berdiri pada 25 Januari 2020 dengan nama Komunitas Sastra Bojonegoro, atau bisa disingkat Komsabo. Nama tersebut adalah sebutan yang diberikan oleh pendiri komunitas karena berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. 

Rencana awal adanya komunitas ini yaitu ingin membuat sebuah wadah khusus untuk pelajar Bojonegoro yang ingin belajar sastra. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata harapan tersebut tak sesuai ekspektasi. Sehingga pada 25 Maret 2020 komunitas ini berubah nama menjadi Komunitas Ufuk Literasi yang bisa diisi oleh berbagai orang dari sabang sampai merauke, karena aksesnya cukup secara online.

2. Kehadirannya di awal pandemi, tidak menghalangi anggotanya untuk berkarya

Sejak resmi berganti nama pada 25 Maret 2020, komunitas ini terus berusaha mengumpulkan anggota yang berminat di bidang literasi. Mulai dari teman terdekat pendiri komunitas, sampai pada akhirnya menyebar ke berbagai sosial media. Saat sudah terkumpul lumayan banyak, ada ratusan orang yang tergabung dalam komunitas tersebut melalui grup WhatsApp. 

Secara cepat, Komunitas Ufuk Literasi membuat agenda menulis dan mengadakan project menulis antologi pertamanya yang berjudul Lentera Senja. Setelah itu, mulai diadakan secara rutin agenda pemberian materi dan penugasan. Hingga banyak yang antusias untuk mengikuti komunitas tersebut. Apalagi dengan adanya karya yang dihasilkan dalam bentuk buku, membuat banyak orang menjadi lebih semangat. 

3. Sudah menghasilkan tujuh buku antologi dan mengukir beragam prestasi

Memasuki waktu yang berjalan cukup lama. Satu persatu jadwal dan agenda mulai disusun dengan rapi. Sampai akhirnya, pendiri Komunitas Ufuk Literasi membuat pengumuman open admin. Para admin ini nantinya akan membantu menjalankan agenda yang telah dijadwalkan. Meski di awal cukup sulit, namun satu persatu akhirnya bisa tertata menjadi lebih baik.

Saat artikel ini ditulis, usia Komunitas Ufuk Literasi telah menginjak dua tahun. Saat ini, tercatat telah berhasil menerbitkan 7 karya antologi. Baik dari event kolaborasi dengan penerbitan, ataupun agenda yang telah dijadwalkan khusus anggota komunitas. Tidak hanya itu, beberapa member dari Komunitas Ufuk Literasi juga telah berhasil menulis karya solo masing-masing dan memenangkan perlombaan.

4. Mempunyai beragam agenda dan juga kelas kepenulisan secara gratis

Berkat dukungan admin dan antusias member yang begitu besar. Akhirnya Komunitas Ufuk Literasi dengan salah satu agendanya adalah kelas menulis telah sampai di angkatan keempat. Salah satu agenda paling ditunggu dan meluluskan berbagai member yang berkualitas. Pada program kelas menulis ini, akan diberikan materi dan juga penugasan.  

Diharapkan agenda yang satu ini masih terus diminati oleh banyak orang. Terutama para calon penulis yang ingin belajar bersama. Banyak sekali keuntungan yang didapat, salah satunya adalah relasi yang luas dan teman sehobi. Diharapkan agenda yang satu ini bisa dilaksanakan secara langsung tatap muka, supaya nantinya hasil yang diinginkan bisa lebih maksimal. 

5. Meski didirikan oleh mahasiswa matematika, namun tidak menjadi kendala

Pendiri Komunitas Ufuk Literasi saat artikel ini ditulis, tercatat sebagai mahasiswa semester empat. Dia menempuh pendidikan di program studi matematika murni, pada sebuah kampus yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Pemuda yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur ini bernama Moch Abdul Aziz.

Sejujurnya dirinya bukan asli seorang penulis atau ahli di bidang kepenulisan. Dirinya mengakui, bahwa baru mulai belajar di dunia literasi sejak Januari 2019. Motivasinya semakin kuat sejak adanya tanggung jawab atas apa yang telah dia mulai, yaitu menjadi Pendiri Komunitas Ufuk Literasi. Karena dengan adanya tanggung jawab tersebut, mau tidak mau ia harus lebih semangat dalam belajar kepenulisan.

Nah, itulah ulasan perjalanan Komunitas Ufuk Literasi. Ada banyak pelajaran yang bisa kita dapat, salah satunya tentang siapa saja bisa menulis, tidak peduli akan profesi dan kesibukan. Selalu ada solusi dari setiap ilmu yang ingin digali. Semoga Komunitas Ufuk Literasi bisa terus menjadi tempat bermanfaat untuk siapa saja yang ingin berkarya. Kalau kamu penasaran, bisa langsung berkunjung ke akun instagram komunitas di @ufukliterasi . Apakah kamu berminat menjadi bagian komunitas ini?

Komunitas Ufuk Literasi
Komunitas Ufuk Literasi Aktif menemani pegiat literasi dalam belajar menulis sejak 2020. Menghasilkan belasan buku antologi dan sukses menyelenggarakan puluhan kegiatan menulis yang diikuti ratusan peserta.

1 komentar

Comment Author Avatar
Rabu, 29 Mei, 2024 Hapus
Mantap banget